Cara Bernegosiasi Harga Properti

cara bernegosiasi harga 2

Cara Bernegosiasi Harga Properti – Negosiasi adalah hal yang sangat penting dalam transaksi jual beli properti. Membeli properti tidak seperti shopping di toko baju yang setiap produk sudah berisi label harganya. Memang ada properti yang sudah dibandrol dengan harga khusus, tapi banyak juga yang dijual dengan embel-embel harga nego. Jadi meskipun misalnya sebuah rumah menurut listing dibandrol dengan harga 1 miliar, harga jadinya mungkin di bawah itu setelah melewati proses negosiasi. Disinilah anda perlu teliti sebab harga properti harus masuk akal.

Jika harga deal terlalu mahal, margin keuntungannya akan menipis. Anda jadi perlu menunggu beberapa tahun lagi agar harga properti tersebut naik dan keuntungannya lumayan. Tapi di sisi lain, penjual properti tidak akan mau begitu saja melepas asetnya dengan harga murah. Itulah mengapa negosiasi sangat dibutuhkan. Kedua belah pihak menginginkan harga yang layak. Terkadang mencapi kesepakatan harga bisa memakan waktu lama karena masing-masing ingin harga terbaik. Kami ingin berbagi tips bernegosiasi harga:

cara bernegosiasi harga

Mempelajari harga pasar

Lokasi sangat menentukan harga properti. Rumah yang berada di kawasan elite misalnya punya harga hingga bermiliar-miliar. Sementara rumah yang letaknya agak ke pinggir, harga biasanya lebih murah. Mengetahui harga pasar sangat penting agar anda tidak kemurahan memberikan penawaran. Jika itu sampai terjadi, calon pembeli akan mengira anda buta soal harga tanah dan bangunan di lokasi tersebut. Contohnya, jika di sebuah kawasan harga tanahnya rata-rata 500 juta per are, tentu agak keterlaluan jika penawaran yang diajukan setengah dari harga tersebut.

Jangan jatuh cinta

Jatuh cinta adalah hal yang natural, bahkan pada properti. Saat melihat properti yang punya desain cantik, terletak di lokasi strategis, dan punya banyak kelebihan, kita gampang goyah hingga bersedia membayar di atas budget yang telah disediakan. Ini adalah kesalahan besar yang perlu dihindari. Topik bahasan kita kali ini adalah berbisnis properti, bukan mencari properti untuk ditempati sendiri. Menetapkan budget harus dilakukan di awal. Seberapa cantik pun sebuah properti, kalau harganya jauh melampaui budget yang telah ditetapkan, sebaiknya lewatkan saja. Tidak semua pebisnis properti memulai usaha dengan modal besar. Kalau modal anda cenderung sedang, harga properti yang mahal bisa cepat membuat cash flow menjadi negatif. Maka dari itu, kesampingkan subjektivitas saat ingin membeli properti.

Ajukan penawaran setelah survei

Pada properti yang sudah punya bandrol harga tapi masih terbuka peluang nego, anda bisa mengajukan penawaran lebih rendah dari harga yang ditetapkan. Proses talik-ulur pasti terjadi sebab kedua belah pihak ingin harga terbaik. Jika anda sudah punya banyak pengalaman sebelumnya, anda akan lebih paham bagaimana membuka harga penawaran agar penjual mau mempertimbangkannya. Kalau masih awam, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan survei terhadap properti di lokasi setempat. Tujuannya apalagi kalau bukan mendapatkan harga semurah-murahnya sebab anda berposisi sebagai pembeli. Tapi meski murah, harga yang diajukan tetap harus layak.

cara bernegosiasi harga 2

Tetapkan harga maksimal

Setiap properti punya nilainya masing-masing. Properti yang mahal pun tetap punya taksiran harga yang pantas. Jika sudah melampaui harga tersebut, anda harus pikir-pikir lagi untuk membelinya. Untuk mencegah kebuntuan saat proses negosiasi, sangat penting untuk menetapkan harga maksimal. Jika penjual tidak bersedia melepas properti miliknya dengan harga di bawah itu, maka sebaiknya segera undur diri dari proses negosiasi agar tidak membuang-buang waktu.

Pakai broker berpengalaman

Beberapa orang lebih suka memakai jasa broker karena lebih praktis. Ada broker tradisional dan profesional. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Pilihlah yang sesuai dengan keinginan anda. Broker membantu memfasilitasi proses negosiasi agar deal bisa lebih cepat. Itu tadi cara bernegosiasi harga properti.

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *