Cara Pemasaran Produk Ke Supermarket
Cara Pemasaran Produk Ke Supermarket – Memasarkan produk ke supermarket membawa banyak keuntungan. Yang pertama, anda bisa meningkatkan penjualan. Supermarket merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang ingin shopping. Produk apapun yang dijual di supermarket biasanya akan dilihat oleh banyak orang. Ini merupakan hal terpenting. Urusan laku atau tidak, itu belakangan. Yang penting anda sudah memperkenalkan produk ke banyak pasang mata. Asalkan produk yang dibuat punya visual menarik dan kualitas yang baik, kami yakin orang akan tertarik untuk mencobanya.
Supermarket ada banyak di kota-kota besar, baik yang memiliki cakupan regional hingga yang punya cabang di berbagai pronvisi di seluruh Indonesia. Untuk produk yang sudah punya banyak pesaing, sebaiknya pemasaran memang diperluas ke supermarket sebab jika mengandalkan promosi konvensional, penjualan bisa kurang maksimal. Sebelum memasukkan produk ke swalayan, sebaiknya anda mencari tahu apa saja peraturan yang diberlakukan oleh perusahaan. Ini untuk memastikan anda tidak melanggar ketentuan yang sudah ditetapkan.
Untuk harga, memang umumnya harga yang dipatok oleh swalayan relatif lebih tinggi, belum lagi anda juga akan dikenakan biaya sewa. Lantas, apakah semua itu harus menyurutkan niat anda berjualan di supermarket? Tidak, yang penting adalah anda tetap untung. Jadi misalnya anda memperoleh keuntungan lebih sedikit, tapi jika penjualan meningkat berkali-kali lipat, anda tetap bisa mendapatkan untung yang lumayan. Sebelum menitipkan barang ke swalayan, ada baiknya anda mempelajari secara lebih lengkap peraturan yang mereka berlakukan soal penitipan produk.
Setiap perusahaan memiliki aturan yang berbeda terkait hal ini. Kemudian, cari tahu juga cara mereka menyortir barang. Produk yang dikirim kesana perlu masuk database sebab proses penjualan rata-rata sudah memakai komputer. Tentu sajak untuk kasir yang menghitung dengan mesin, input data untuk produk harus dilakukan. Proses administrasi yang panjang terkadang mempengaruhi pembayaran. Anda harus siap jika suatu saat mengalaminya. Pembayaran mungkin akan tertunda selama beberapa minggu jika ada kendala pada sistem administrasinya.
Menawarkan produk ke supermarket hampir sama seperti menawarkan produk ke toko yang skalanya lebih kecil. Anda perlu bertemu secara langsung dengan orang-orang yang bertugas untuk menerima penjual. Selain itu, mereka juga akan melakukan pengecekan soal mutu produk. Jika sudah layak untuk dijual, peluang untuk diterima menjadi lebih besar. Pastikan juga anda sudah mendapatkan label penting seperti ijin dari BPOM sebab ini menunjukkan standarisasi produk yang dijual. Akan lebih baik jika produk dikemas secara profesional terlepas dari jenis produk tersebut.
Makanan contohnya, bisa dikemas dengan berbagai cara, mulai dari yang simpel dengan plastik transparan hingga yang memakai plastik industri yang punya warna metalik di dalamnya. Membungkus makanan secara profesional tidak akan membuat anda rugi. Justru ini demi memikat konsumen. Jika produk dikemas secara asal-asalan, bisa jadi konsumen merasa kurang tertarik sebab kemasan yang buruk sangat mempengaruhi kesegaran makanan di dalamnya. Kalau supermarket ingin meninjau langsung lokasi produksi, sebaiknya antarkan saja. Wajar jika perusahaan ingin melihat bagaimana produk dibuat, apakah sudah memakai standarisasi yang memadai atau tidak.
Banyak yang gagal, tapi banyak juga yang berhasil. Sebaiknya ikuti saran yang diberikan pihak swalayan agar produk bisa diterima. Misalnya jika mereka meminta sertifikasi halal dilabelkan pada produk, segeralah penuhi syarat tersebut. Jika mereka ingin anda memakai kemasan khusus, sebaiknya ikuti saja sebab pasar modern seperti ini biasanya lebih ketat dalam menetapkan visual produk. Kemasan yang baik tidak hanya menarik minat konsumen, tapi juga bisa membuat produk lebih tahan lama. Itu tadi cara pemasaran produk ke supermarket.
Responses